JAKARTA, BN NASIONAL – Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik), Jisman P. Hutajulu, menyarankan penggunaan Residual Current Breaker with Overcurrent (RCBO) sebagai langkah pencegahan terhadap kebakaran yang disebabkan oleh arus bocor listrik. Menurut Jisman, RCBO sangat efektif untuk memutus aliran listrik secara otomatis ketika terdeteksi kebocoran arus, yang sering menjadi pemicu kebakaran.
“Belakangan ini, banyak terjadi kebakaran akibat kebocoran listrik. Kami terus berupaya mencari cara agar penggunaan listrik aman dan mencegah kebakaran yang disebabkan oleh arus bocor,” ujar Jisman dalam acara Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan di Jakarta, Jumat (4/10).
Meski peralatan listrik sudah memenuhi standar nasional, Jisman menekankan bahwa risiko kebakaran tetap tinggi jika tidak ada langkah pencegahan tambahan. Salah satu solusi yang diusulkannya adalah penggunaan RCBO, atau Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS), yang dapat melindungi dari bahaya arus bocor, sengatan listrik, kerusakan peralatan, serta kebakaran.
Untuk mencegah insiden di bangunan fasilitas publik, Jisman menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan pengukuran arus bocor secara menyeluruh dengan bantuan Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR). “LIT-TR akan dilengkapi dengan alat penguji arus bocor (earth leakage tester) saat melakukan inspeksi instalasi. Data yang diperoleh dari pengukuran ini akan digunakan untuk menyusun kebijakan terkait limitasi arus bocor yang wajib diterapkan, terutama di fasilitas publik,” jelasnya.
Jisman juga menyampaikan bahwa kebijakan keselamatan ketenagalistrikan ini sudah diterapkan di banyak negara maju, seperti Singapura dan Jepang. Ia berharap kebijakan serupa dapat diterapkan di Indonesia untuk memastikan sistem ketenagalistrikan yang aman dan andal, guna melindungi masyarakat dari risiko kebakaran listrik.