JAKARTA, BN Nasional – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan sebesar 81 poin (-1,13%) ke level 7.114 pada akhir perdagangan Jumat (29/11/2024). Tekanan jual dari investor asing menjadi salah satu faktor utama, dengan aliran dana keluar (outflow) mencapai Rp3,9 triliun di seluruh pasar.
Menurut Imam Gunadi, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), pelemahan ini mencerminkan kewaspadaan investor terhadap perkembangan global dan domestik yang memengaruhi pergerakan indeks.
Dari sisi global, Imam menyoroti data Personal Consumption Expenditures (PCE) di Amerika Serikat yang mencatatkan inflasi stabil sebesar 2,3% secara tahunan (YoY). Meski sesuai ekspektasi pasar, angka ini menandakan potensi Federal Reserve mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi lebih lama.
Selain itu, rencana Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk menerapkan tarif tambahan pada produk dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok juga menambah ketidakpastian global.
“Kebijakan proteksionis ini dapat memicu perang dagang, melemahkan mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah, serta memicu arus keluar dana asing dari pasar Indonesia,” kata Imam dalam keterangannya, Senin (2/12/2024).
Di dalam negeri, momentum Pilkada Serentak 2024 diharapkan memberikan sentimen positif bagi sektor infrastruktur, konsumsi, dan media. Namun, rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada awal 2025 dikhawatirkan menekan daya beli masyarakat.
Imam memproyeksikan sejumlah data global pekan ini, seperti Caixin Manufacturing PMI China dan ISM Manufacturing PMI AS, akan memengaruhi pasar. Selain itu, pertemuan OPEC+ pada 5 Desember untuk membahas kebijakan produksi minyak global juga menjadi perhatian.
Di domestik, data inflasi November 2024 yang diperkirakan turun ke 1,5% (YoY) dapat memberikan indikasi penurunan daya beli konsumen. Namun, peningkatan aktivitas ekonomi menjelang Natal dan Tahun Baru, seperti lonjakan belanja konsumen dan perjalanan liburan, diprediksi akan menopang sektor ritel, pariwisata, dan perhotelan.
Berdasarkan analisis sentimen global dan domestik, berikut rekomendasi saham dari PT Indo Premier Sekuritas:
- Buy on Breakout PTRO
- Harga Saat Ini: Rp19.725
- Buy on Breakout: Rp20.025
- Target: Rp22.000
- Stop Loss: <Rp19.300
Peningkatan permintaan batu bara di China menjelang musim dingin diharapkan mendukung kinerja PTRO, sebagai emiten jasa konstruksi pertambangan.
- Buy BUMI
- Harga Saat Ini: Rp147
- Target: Rp160
- Stop Loss: <Rp140
BUMI diproyeksikan mendapat keuntungan dari meningkatnya kebutuhan energi batu bara dan minyak bumi menjelang akhir tahun.
- Buy MAPA
- Harga Saat Ini: Rp1.100
- Target: Rp1.175
- Stop Loss: <Rp1.060
MAPA, sebagai emiten ritel, diuntungkan dari lonjakan belanja konsumen selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.
- Buy on Pullback Premier ETF SMINFRA18 (XISI)
- Harga Saat Ini: Rp334
- Buy on Pullback: Rp331–Rp333
- Target: Rp346
- Stop Loss: <Rp329
Sektor infrastruktur menarik menjelang akhir tahun, didukung penyelesaian proyek anggaran serta peningkatan penggunaan jalan tol dan data internet selama musim liburan.
Melalui strategi Booster Modal hingga 10x dan program edukasi Tiba-Tiba Jadi Trader, IPOT mendukung para trader dalam memanfaatkan peluang saham untuk mengoptimalkan potensi profit mereka.