Kolaborasi PHR dan EMP Gandewa Dongkrak Produksi Minyak di Menggala South Hingga 12 Kali Lipat

News5 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Kerja sama strategis antara Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan EMP Energi Gandewa, anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk., membuahkan hasil signifikan.

Produksi minyak di Lapangan Menggala South melonjak hingga 12 kali lipat berkat dua sumur pengembangan baru, MESO16 dan MESO17, yang mulai beroperasi masing-masing pada 22 dan 29 November 2024. Kedua sumur tersebut kini mampu menghasilkan 3.938 barel minyak per hari.  

Keberhasilan ini dicapai melalui penerapan konsep unitisasi, yang memungkinkan pengelolaan lapangan secara bersama meski berada di wilayah kerja berbeda. PHR mengelola Blok Rokan, sementara EMP Gandewa menangani Blok Siak.  

EVP Upstream Business PHR, Andre Wijanarko, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan teknologi dalam pencapaian ini. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang kuat dan teknologi yang tepat dapat meningkatkan produksi bahkan di lapangan-lapangan yang sudah matang (mature fields),” kata Andre dalam keterangannya, Senin (2/11/2024).

Baca juga  Seberapa Dekatkah Kita dengan Titik yang Tidak Dapat Kembali Akibat Iklim?

Kepala SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian ini. “Konsep unitisasi ini sangat strategis dalam mengoptimalkan produksi migas di Indonesia. Selain meningkatkan efisiensi, langkah ini juga memaksimalkan pemanfaatan cadangan migas. Kami mengapresiasi kerja sama yang solid antara PHR dan EMP Gandewa,” kata Rikky.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari inovasi teknologi yang diterapkan oleh PHR. Dengan memanfaatkan data seismik 3D yang diproses ulang menggunakan teknologi terkini, tim geosains PHR berhasil mengidentifikasi cadangan minyak baru yang sebelumnya belum tergarap.  

Direktur Asset I Energi Mega Persada, Kelik Rudi Suharya, juga mengungkapkan kebanggaannya. “Kami sangat bersyukur dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi minyak nasional melalui kerja sama ini. Semoga keberhasilan di Menggala South ini menjadi pemacu semangat untuk lapangan-lapangan lainnya, baik di Blok Siak maupun Blok Rokan,” katanya.

Baca juga  Penelitian Baru Membuka Jalan bagi Pengisian Daya Ponsel dalam Waktu Kurang dari Satu Menit

Lapangan Menggala South pertama kali ditemukan dan mulai berproduksi pada 1973. Sebagai lapangan unitisasi, Menggala South berada di dua area konsesi berbeda: Blok Rokan (PHR) dan Blok Siak (EMP Gandewa).  

Setelah aktif dikembangkan hingga 2009, aktivitas pengeboran sempat terhenti hingga 2024. Kini, dengan kolaborasi yang kuat dan penerapan teknologi modern, Menggala South kembali menunjukkan potensi besar untuk mendukung target peningkatan produksi minyak nasional.  

Melalui kerja sama ini, PHR dan EMP Gandewa tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi eksplorasi lapangan-lapangan migas lainnya di Indonesia.