Hilirisasi Percepat Langkah Menuju Kedaulatan Energi

News30 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi komoditas, khususnya mineral dan batubara, merupakan langkah strategis yang tak terelakkan. Dalam pidatonya setelah dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyatakan bahwa hilirisasi diharapkan memberikan manfaat besar bagi perekonomian dengan meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki Indonesia.

“Hilirisasi akan diterapkan pada semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari komoditas tersebut harus memperkuat ekonomi kita, sehingga kesejahteraan rakyat dapat tercapai. Semua komoditas harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo saat Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa hilirisasi merupakan motor utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menekankan pentingnya hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca juga  Ngabalin: Kehadiran Menteri di Sidang MK Klarifikasi Penyaluran Bantuan Sosial

“Hilirisasi adalah kunci, dan harus dilaksanakan dengan serius. Saat saya di Kementerian Investasi, saya menyusun peta jalan hilirisasi sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi,” ujar Bahlil dalam acara REPNAS National Conference & Awarding Night di Jakarta baru-baru ini.

Bahlil juga menegaskan bahwa hilirisasi telah menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.

Hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dari berbagai sektor, mulai dari tambang, seperti mineral dan batubara, hingga sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri, nilai komoditas bisa meningkat signifikan.

Selain sektor tambang, hilirisasi juga berdampak positif pada sektor non-pertambangan. Contohnya, hilirisasi kelapa sawit yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian telah menghasilkan produk turunan seperti oleofood (pangan dan nutrisi), oleochemical dan biomaterial (bahan kimia dan pembersih), serta bahan bakar nabati berbasis sawit, seperti biodiesel, greendiesel, greenfuel, dan biomassa. Produk-produk ini mampu meningkatkan nilai tambah hingga empat kali lipat.

Baca juga  Kehidupan anak-anak terancam oleh runtuhnya kesehatan masyarakat dan kekurangan gizi

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menegaskan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta, baik nasional maupun internasional, untuk mempercepat implementasi hilirisasi.

“Hilirisasi komoditas adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan hilirisasi di berbagai sektor, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak,” jelas Agus di Jakarta, Kamis (24/10).

Melalui kebijakan hilirisasi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lebih banyak nilai ekonomi di dalam negeri, sekaligus mendorong Indonesia menuju kemandirian ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.