Kolaborasi Global untuk Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia di Industri Energi Baru

News1 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan CNGR, sebuah perusahaan besar dari China yang bergerak di industri pengolahan nikel, dan Central South University, universitas terkemuka dalam bidang teknik metalurgi. Kolaborasi tripartit ini bertujuan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam bidang teknik metalurgi dan teknologi material, yang mendukung sektor energi baru dan industri metalurgi di Indonesia.

Program pelatihan akan dilaksanakan di kampus Central South University, yang memiliki reputasi tinggi dalam bidang teknik material. Sejumlah profesional terpilih dari Indonesia akan mengikuti pelatihan intensif di universitas tersebut, dengan harapan mereka dapat kembali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pengembangan industri dalam negeri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah contoh representatif dari kerjasama antara Indonesia dan China. Indonesia, sebagai produsen nikel terbesar di dunia, memiliki potensi sumber daya logam yang melimpah. Sementara itu, Central South University merupakan institusi yang unggul dalam ilmu metalurgi dan material, menjadikannya mitra ideal untuk pengembangan talenta di sektor energi baru. CNGR, dengan keunggulan teknologinya dalam industri material energi baru, melengkapi kolaborasi ini dengan kemampuan skala industri yang signifikan.

“Kerja sama ini menjadi model kolaborasi industri, akademisi, dan riset antara Indonesia dan Tiongkok. Kemitraan ini juga akan membuka peluang lebih luas untuk memajukan industri energi baru di kedua negara serta berkontribusi pada pengembangan industri global,” jelas Prahoro saat mengunjungi kawasan industri CNGR di Ningxiang, Tiongkok (20/10).

Berdasarkan kesepakatan, program pelatihan ini akan berlangsung selama tiga tahun, menggabungkan studi teoritis dan pelatihan praktis di industri. Program ini dirancang untuk melatih tenaga teknis, insinyur dari Kementerian ESDM, serta karyawan CNGR asal Indonesia. Ketiga pihak akan memanfaatkan keunggulan masing-masing untuk mengembangkan talenta berkualitas dalam teknik material dan kimia, dengan fokus pada teknik metalurgi.

Ketua dan CEO CNGR, Deng Weiming, menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road, yang telah memperluas jangkauannya secara global sejak 2021. Tiga dari empat lokasi produksi bahan baku yang CNGR bangun di Indonesia telah beroperasi. CNGR juga merupakan perusahaan pertama di dunia yang mengindustrialisasi proses peleburan bijih nikel laterit menggunakan proses oxygen enriched side blowing.

“Kerjasama ini akan mempererat hubungan industri antara Indonesia dan negara tetangga. Ke depan, kami akan bekerja sama untuk menciptakan jalur pembangunan yang hijau, efisien, dan berkelanjutan, serta berkontribusi dalam membangun masa depan bersama bagi umat manusia,” tambah Deng.

CNGR adalah perusahaan global yang berfokus pada inovasi material energi baru. Selain bermitra dengan universitas terkemuka di China seperti Central South University, CNGR juga menjalin kemitraan dengan universitas terkemuka di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada.

Wakil Rektor Central South University, Guo Xueyi, menekankan bahwa universitas ini berkomitmen untuk menghasilkan talenta berkualitas dengan kemampuan profesional dan wawasan internasional. Selain itu, program ini memperkuat kerja sama pendidikan dan pertukaran budaya antara China dan Indonesia, serta menjadi bagian dari strategi internasionalisasi universitas.

“Semoga mahasiswa Indonesia dapat memperdalam pemahaman tentang China dan membangun jembatan persahabatan antara kedua negara,” tutup Guo.