Investasi Pertambangan Capai Rp105,6 Triliun pada Triwulan II 2024

News1 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di bidang hilirisasi pada Triwulan II 2024 mencapai Rp105,6 triliun

“Jadi, total hilirisasi pada kuartal kedua itu sebesar Rp105,6 triliun atau 24,6 perse,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Kantornya, Senin (29/7/2024).

Bahlil merinci, sektor mineral menyumbang sebanyak Rp70,9 triliun yang terdiri dari nikel Rp47,5 triliun, tembaga Rp19,6 triliun, bauksit Rp3,7 triliun, dan timah Rp 0,1 triliun.

Selain smelter, terdapat juga sektor kehutanan, pertanian, minyak dan gas, serta ekosistem kendaraan listrik.

“Kehutanan Rp11,2 triliun, pertanian Rp12,5 triliun, minyak dan gas Rp5,8 triliun, kemudian baterai listrik itu Rp5,2 triliun. Totalnya Rp105,6 triliun,” jelas Bahlil.

Sebelumnya, pada Triwulan I 2024, realisasi investasi di bidang hilirisasi sebanyak Rp75,8 triliun dari Rp401,5 triliun.

Baca juga  Kartun KAL

“Dari total investasi kita Rp401,5 triliun, data hiliriasi Rp75,8 triliun atau setara 18,9 persen dari total realiasais investasi triwulan 2024,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi persnya, Senin (29/4/2024).

Bahlil memaparkan, investasi paling banyak di sektor mineral senilai Rp43,2 triliun, dengan pembangunan smelter nikel sebesar Rp33,4 triliun, tembaga Rp8,4 triliun, dan bauksit Rp1,4 triliun.

Kemudian, sektor kehutanan untuk pulp dan paper sebesar Rp13,3 triliun, sektor pertanian CPO/Oleochemical Rp11,1 triliun, serta minyak dan gas (petrochemical) Rp7,4 triliun.

“Ekosistem kendaraan listrik baterai kendaraan listrik Rp0,8 triliun,” katanya.