BANDUNG, BN NASIONAL – Pemerintah terus mempercepat langkah menuju transisi energi bersih untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Dalam upaya ini, peran komunikasi publik menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar Forum Tematis Bakohumas dengan tema “Cirata Mendunia: Membangun Reputasi Global Kejar Target NZE”, yang melibatkan Humas dari berbagai instansi pemerintah.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Lana Saria menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai NZE.
“Informasi mengenai kebijakan energi bersih harus terus disampaikan kepada publik, dan kolaborasi berbagai pihak diperlukan untuk mendukung transisi energi ini,” kata Lana, Kamis (12/9/2024).
Salah satu proyek yang menjadi sorotan dalam upaya transisi energi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
PLTS ini, yang dibangun di atas Waduk Cirata dan mencakup area seluas 200 hektare, merupakan PLTS terbesar di Asia Tenggara dan ketiga terbesar di dunia. Dengan kapasitas 145 MW AC atau setara 192 MWp, PLTS Cirata menjadi simbol penting dari langkah Indonesia menuju energi terbarukan.
Selain PLTS, Indonesia memiliki potensi besar dalam energi air, dengan total potensi mencapai 89,37 GW yang tersebar di 293 lokasi.
“Ini adalah kesempatan emas untuk memanfaatkan sumber daya air guna mempercepat transisi energi bersih,” ujar Lana.
Dalam rangka mempercepat transisi energi, pemerintah juga aktif menjalin kerja sama internasional. Baru-baru ini, Indonesia berpartisipasi dalam pertemuan Asia Zero Emission Community (AZEC) dan Indonesia China Energy Forum (ICEF) ke-7, yang berfokus pada inisiatif pengurangan emisi di kawasan Asia dan Australia.
Namun, Lana mengakui bahwa perjalanan menuju NZE tidak mudah. “Ada banyak tantangan, termasuk mengurangi emisi dari pembangkit listrik dan menghentikan pembangunan PLTU baru setelah tahun 2030,” ungkapnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah menyiapkan rencana pembangunan 367 GW pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) hingga 2060, dengan PLTS sebagai kontributor terbesar.
Di kesempatan yang sama, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Kementerian Komunikasi dan Informatika Hasyim Gautama, menyoroti pentingnya peran Humas dalam menyampaikan narasi besar NZE.
“93% masyarakat Indonesia khawatir terhadap perubahan iklim, namun 82% percaya bahwa dampaknya masih bisa diatasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat perlu terus diedukasi tentang pentingnya transisi energi,” jelas Hasyim.
Forum Tematis Bakohumas ini diharapkan dapat memberikan wawasan langsung kepada Humas pemerintah mengenai program transisi energi. Dengan demikian, Humas dapat menciptakan konten yang menarik dan edukatif untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung program NZE.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, para peserta forum juga mengunjungi PLTS Terapung Cirata dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata untuk memahami lebih dalam upaya pemerintah dalam transisi energi. Forum ini juga melibatkan diskusi panel dengan narasumber dari Kementerian ESDM dan influencer, guna memperluas pemahaman tentang pentingnya energi bersih di Indonesia.