Kementerian ESDM Sediakan Paket Insentif Menggiurkan Bagi Perusahaan Tambang Minerba

by admin
2 minutes read

JAKARTA, BNNASIONAL.COM.

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia berencana memberikan paket insentif untuk mendukung program hilirisasi mineral dan batubara (Minerba).

Plt Direktur Jenderal Minerba, Bambang Suswantono, mengungkapkan bahwa tiga insentif utama yang akan diberikan adalah pengurangan tarif royalti khusus untuk gasifikasi batubara hingga 0%, pengaturan harga khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) di lokasi tambang, dan memberikan izin usaha pertambangan (IUP) khusus pada batubara yang akan digunakan untuk gasifikasi sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batubara.

Ia menjelaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan batubara di masa depan untuk mendukung program pengurangan emisi karbon dengan mengoptimalkan pemanfaatan batubara dalam negeri melalui teknologi ramah lingkungan (Clean Coal Technology) hingga tahun 2045.

Selain digunakan sebagai sumber energi, batubara juga dapat diolah menjadi produk turunan yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri.

Beberapa industri turunan batubara, seperti briket batubara, pembuatan kokas, dan peningkatan mutu batubara, telah berhasil dikembangkan.

Meskipun begitu, pengembangan proyek hilirisasi batubara masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam hal inovasi teknologi, biaya investasi yang tinggi, dan isu lingkungan terkait emisi karbon. Untuk mengatasi tantangan tersebut, dukungan insentif dan regulasi dari pemerintah sangat diperlukan.

Selain itu, masalah lingkungan terkait pengurangan emisi CO2 juga harus diatasi dengan menerapkan teknologi batubara bersih, seperti Carbon Capture and Storage (CCS), Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS), dan Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC).

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, mengungkapkan bahwa negara-negara barat melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) berencana memberikan bantuan sebesar USD 20 miliar untuk membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Namun, rencana investasi tersebut masih tertunda karena negara-negara barat lebih tertarik untuk mendanai proyek-proyek energi terbarukan komersial.

Indonesia telah berkomitmen untuk membatasi emisi karbon sektor ketenagalistrikan hingga 290 juta metrik ton pada tahun 2030, mengikuti komitmen negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Jepang untuk memberikan dukungan keuangan dalam berbagai bentuk.(*)

related posts

Leave a Comment