KSP Maju Wijaya Dorong Pelaku UMKM Bersaing Global Melalui Bimbingan dan Jejaring

by admin
3 minutes read

Jakarta, BN Nasional – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Maju Wijaya (Koperasi Maju) yang sudah berdiri lebih dari selama 10 tahun, terus menerus memberikan pembinaan dan pelatihan secara langsung bagi pelaku UMKM.

Koperasi Maju sebagai wadah bagi pelaku UMKM dan Pelaku Perubahan. Para pelaku UMKM juga mendapatkan kesempatan khusus untuk memamerkan produk mereka di hadapan pejabat pemerintah dalam kegiatan Kunjungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Peserta Program Eksekutif Nasional Tahun 2023 di Gedung Prasadha Jinarakhita Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Ketua Pengurus Koperasi Maju Njo Hendwi Wijaya berharap, anggota koperasi dapat memperlajari bagaimana produk yang mereka buat tidak hanya diserap secara lokal, tapi dapat diserap jauh lebih luas lagi.

“Mereka bertemu dengan pejabat sehingga bisa belajar dari cara pikir pejabat dengan masukannya, dan jejaring usaha. Kehadiran pejabat ini memberikan harapan buat mereka tercipta jejaring usaha yang lebih luas,” kata Hendwi.

Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Muhammad Sabri mengatakan, Koperasi Maju memiliki cara pembinaan yang baik terhadap pelaku UMKM.

“Koperasi Maju ini mempunyai pendekatan manajemen yang sangat modern, disamping modal sosial yang dikelola secara baik dan kekeluargaan, sentuhan manajemen modern memperlihatkan pergerakan yang luar biasa,” kata Sabri.

Salah satu anggota Koperasi Maju yang bergerak di dunia minyak angin Tatang, selaku pemilik Redhot mengatakan, Koperasi Maju berbeda dengan yang pada umumnya. Bantuan yang diberikan oleh Koperasi Maju seperti pelatihan, bimbingan, dan pendampingan sangat berarti bagi Tatang.

“Saya lihat ini bagus sekali Koperasi Maju karena berbeda, mereka serius. Ketika didampingi kita lebih terarah dan percaya diri untuk mengevaluasi,” kata Tatang.

Bantuan Koperasi Maju untuk mengurus perizinan sangat memudahkan bagi para pelaku UMKM untuk mendapatkan izin tersebut, sehingga pelaku UMKM tidak membuang waktu dan tidak kebingungan.

“Kalau kita gak pernah ngurus sertifikasi halal, kita meraba-raba dan memakan waktu. Ini mereka sangat membantu kita sehingga bisa lebih cepat untuk menyelesaikan ini,” jelas Tatang.

Redhot menjual minyak angin dengan menggunakan bahan baku jahe merah yang tentunya alami, dan menggunakan bahan-bahan yang ada di Indonesia

Hal serupa dirasakan pemilik Serella Food Jelita Puspa Agustin, sebelum bergabung dengan Koperasi Maju ruang lingkup jualannya hanya sebatas e-commerce.

“setelah kita ikut Koperasi Maju ini diberikan bimbingan untuk bikin Nomor Induk Berusaha (NIB), dari situ kita semakin semangat untuk mengurus yang lainnya seperti sertifikasi halal, kita dilancarkan oleh Koperasi maju dan orang sudah percaya dengan kami sehingga kami bisa tampil di retail modern dan dijual ke daerah Saudi Arabia,” kata Jelita.

Dengan bantuan dari Koperasi Maju, Serella Food berkesempatan dilirik oleh Kementerian Koperasi dan BUMN, sehingga produknya dapat digunakan untuk hadiah.

“BRI, BNI, dan Pertamina kita sudah masuk kesana. Produk kita dimanfaatkan untuk hadiah mereka pada saat acara, kita juga ingin masuk ke pasar Timur Tengah,” jelasnya.**

Laporan: Louis B. Yulian
Editor: Mahmud Marhaba

related posts

Leave a Comment