Staf Khusus Menteri ESDM: Penyebaran Motor Listrik Memerlukan Infrastruktur dan Perubahan Kebiasaan Konsumen

by admin
2 minutes read

JAKARTA [BN NASIONAL] – Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengungkapkan beberapa faktor yang membuat masyarakat enggan memilih motor listrik.

Masyarakat masih ragu membeli motor listrik karena masalah jarak tempuh dan infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung mobilitas motor listrik.

“Banyak yang masih meragukan layanan purna jual. Selain itu, pertimbangan harga kendaraan bekas juga menjadi pertanyaan, ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Ekosistem ini belum sepenuhnya terbentuk, dan hal ini memerlukan waktu,” kata Agus saat peluncuran riset “The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle” di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Selain itu, Agus juga meyakini bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat terbiasa menggunakan sepeda motor berbahan bakar minyak. Dia menganggap bahwa waktu 1-2 tahun tidak cukup untuk mengubah kebiasaan tersebut dan membuat masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

“Termasuk juga masalah kenyamanan saat mengendarai. Banyak informasi yang menyebutkan bahwa kendaraan listrik kadang meloncat saat di-akselerasi, yang membuat ibu-ibu merasa takut. Ini adalah masalah yang harus diatasi bersama,” tambahnya.

Salah satu upaya strategis untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memperluas pembangunan infrastruktur pendukung, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Dia juga menekankan pentingnya standardisasi baterai untuk memudahkan masyarakat mengisi daya kendaraan listrik mereka. Meskipun ini bukan kewenangan Kementerian ESDM, Agus menyatakan bahwa mereka terus mendorong pemangku kepentingan terkait agar mempercepat proses standardisasi baterai.

Namun, Agus juga mengakui adanya persaingan di industri baterai kendaraan listrik yang dapat menghambat proses standardisasi. Oleh karena itu, dia berharap semua pemangku kepentingan, termasuk produsen baterai di Indonesia, dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa semua pihak mendapatkan manfaat yang adil dari perkembangan industri ini.**

Laporan: Louis B. Yulian
Editor: Mahmud Marhaba

related posts

Leave a Comment