JAKARTA, BN NASIONAL
PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan kapasitas 2 x 55 MegaWatt (MW) dan d itargetkan dapat beroperasi komersial pada Juni 2024.
PLTA ini juga telah berhasil singkronisasi ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu (11/5/2024) lalu, sekaligus menambah bauran energi dari sumber energi baru terbarukan (EBT) sebesar 110MW.
Selesainya pembangunan PLTA Jatigede ini kembali menunjukkan komitmen PLN untuk mengembangkan energi hijau di Tanah Air dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pengembangan pembangkit EBT terus d ijalankan oleh perseroan seiring komitmen transisi energi demi mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
“PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2024).
Lewat tahap sinkronisasi pertama ini, PLTA Jatigede d ipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi pasca hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.
Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Kunto Nugroho mengatakan, kesuksesan sinkronisasi pertama ini merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya.
“Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Kunto.
Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, antara lain uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO).
Proyek PLTA Jatigede d iharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan.
Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama ini, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang d iharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.**