JAKARTA, BN NASIONAL.
Menteri ESDM Arifin Tasrif, sampaikan energi laut yang berasal dari gelombang dan arus pasang surut menjadi sumber energi baru terbarukan. Ini sangat cocok di terapkan di Indonesia d ibandingkan Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC).
“Energi pasang surut memiliki potensi yang lebih besar dan lebih mudah d ikembangkan d ibandingkan OTEC,” kata Arifin. Hal ini disampaikan di Kementerian ESDM, Jumat (22/12/2023).
Energi pasang surut merupakan pergerakan naik dan turunnya permukaan air. Ini secara periodik yang d isebabkan oleh gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi. Pergerakan ini dapat menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.
Sementara itu, OTEC merupakan teknologi yang memanfaatkan perbedaan suhu air laut antara permukaan dan lapisan dalam laut untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini membutuhkan investasi yang lebih besar dan lokasi yang spesifik.
Berdasarkan hasil survei dan pemetaan yang d ilakukan oleh Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Kementerian ESDM, terdapat potensi sebanyak 60 GW energi pasang surut di Indonesia. Potensi ini tersebar di 17 titik, yaitu: Selat Riau, Selat Sunda, Selat Toyapakeh Nusa Penida, Selat Lombok, Selat Alas, Selat Molo, Selat Larantuka, Selat Boleng, Selat Pantar, Selat Mansuar, Selat Lirung Talaud, Selat Sugi Riau, Selat Lampa Natuna, Selat Lembeh, Selat Sinaboi Tenggara Medan, Selat Patinti Halmahera Selatan dan Selat Alor.
BBSPGL telah melewati fase pertama untuk mencari data dukung pemetaan tersebut, dengan melakukan Pre-FS (Feasibility Study), salah satunya adalah site selection.
“Indonesia bagian barat, tengah, Timur, bahkan selatan dan utara itu semuanya mengandung potensi energi laut, baik energi arus laut, gelombang, ataupun OTEC,” kata Arifin.
Arifin mengatakan, pemerintah akan terus mendorong pengembangan EBT, termasuk energi laut. Salah satu upayanya adalah melalui pemberian insentif fiskal dan nonfiskal kepada investor yang mengembangkan EBT.
“Kami akan terus mendorong pengembangan EBT, termasuk energi laut,” kata Arifin.(*)