JAKARTA, BN NASIONAL
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, memperhatikan perkembangan praktik pertambangan timah saat ini.
Hal ini menjadi fokus utama karena timah adalah salah satu komoditas prioritas dalam rencana hilirisasi masa depan.
“Kita perlu memperbaiki praktik penambangan di lokasi-lokasi sumber timah,” ujar Arifin dalam Indonesia Mining Summit, Bali, Selasa (10/10/2023).
Beberapa perusahaan timah, seperti PT Timah, telah mulai melakukan penambangan di laut (offshore), mengklaim bahwa 80 persen cadangan timahnya berada di laut sebanyak 279.780 ton.
Arifin menyoroti perhatian perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan hidup melalui kewajiban reklamasi pasca tambang guna keberlanjutan.
Ia menambahkan, perusahaan harus memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup melalui kewajiban reklamasi pasca tambang untuk keberlanjutan.
Arifin juga mengingatkan pentingnya menegakkan hukum terkait Penambangan Tanpa Izin (PETI) sesuai dengan peraturan yang berlaku agar potensi cadangan timah dapat dimaksimalkan.
Kementerian ESDM mencatat ada 2741 lokasi PETI pada tahun 2022.
“PETI harus ditegakkan sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku, agar potensi cadangan timah dapat dimaksimalkan,” tambah Arifin lagi.
Kebijakan mineral dan batubara (minerba) menjadi prioritas untuk peningkatan eksplorasi sumber daya cadangan minerba, termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis, reklamasi pasca tambang, kepastian berusaha dan kemudahan investasi, peningkatan TKDN, dan peningkatan nilai tambah.
“Indonesia memiliki potensi minerba yang sangat besar dan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi serta kemandirian dan ketahanan industri nasional,” pungkasnya.(*)