JAKARTA, BN NASIONAL – Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID, berupaya mendorong Indonesia menjadi penentu harga global (global price setter) untuk komoditas mineral. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pengelolaan mineral dan memberikan manfaat maksimal bagi negara sebagai pemilik sumber daya.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menyatakan bahwa Indonesia selama ini masih bergantung pada harga pasar global yang dikendalikan oleh para trader besar. Akibatnya, negara penghasil mineral hanya menerima margin minimal dan harus mengikuti tren harga yang ditentukan oleh pihak lain.
“Pasar indeks global saat ini dikuasai banyak trader. Kami tengah membangun kemitraan strategis agar Indonesia, sebagai pemilik cadangan mineral, memiliki daya tawar lebih kuat di pasar global,” kata Heri, Selasa (18/11).
Sebagai pengelola cadangan mineral strategis, MIND ID aktif menjalin kemitraan dengan negara-negara yang memiliki cadangan mineral penting. Tujuannya adalah menciptakan kesepakatan global yang memastikan pasokan mineral dapat memenuhi kebutuhan dunia, sambil memberikan margin optimal bagi negara pemilik cadangan.
Sebagai contoh, Heri menyoroti potensi Indonesia dalam komoditas timah. Tiga negara penghasil utama timah, yakni Indonesia, Tiongkok, dan Peru, memasok hingga 90% kebutuhan dunia. MIND ID telah memulai penjajakan kerja sama strategis dengan perusahaan di Tiongkok untuk membentuk aliansi dalam pengelolaan komoditas ini.
“Kami sudah memetakan peluang ini. Harapannya, kemitraan seperti ini dapat menginspirasi mitra global lainnya untuk berkolaborasi, sehingga bersama-sama kita dapat menjadi penggerak harga komoditas mineral dunia,” jelas Heri.
Selain membangun kemitraan global, MIND ID juga berkomitmen memperkuat tata kelola pasokan mineral di Indonesia. Heri menekankan pentingnya disiplin dalam pengelolaan cadangan mineral agar dapat menjadi acuan bagi pelaku industri.
Salah satu tantangan yang harus diatasi adalah praktik Pertambangan Tanpa Izin (PETI), yang sering kali menyebabkan pasokan mineral keluar secara tak terkendali ke pasar global. Hal ini berisiko merusak kesepakatan harga yang tengah diupayakan.
“Isu seperti PETI harus diminimalkan. Pasokan mineral harus dikelola dengan baik agar tidak merusak stabilitas pasar global dan potensi keuntungan negara,” tegas Heri.
Langkah MIND ID ini sejalan dengan visi untuk meningkatkan posisi Indonesia di pasar global. Dengan membangun aliansi strategis dan memperkuat pengelolaan mineral, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi penyedia komoditas, tetapi juga penentu kebijakan harga yang berpengaruh di tingkat internasional.
Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen MIND ID untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional melalui optimalisasi pengelolaan sumber daya mineral.