JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah terus mendorong percepatan transisi energi melalui konversi pembangkit listrik berbahan bakar minyak (BBM) ke gas yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Salah satu langkah konkretnya adalah pembangunan Proyek Gasifikasi Klaster Nias, yang ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) di Gunungsitoli, Sumatera Utara.
“Gasifikasi PLTMG Nias adalah bagian dari enam klaster gasifikasi nasional yang bertujuan menurunkan konsumsi BBM dan meningkatkan efisiensi pembangkitan,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, dalam keterangannya, dikutip Selasa (8/7/2025).
Jisman menjelaskan, proyek gasifikasi ini dilaksanakan oleh PT PLN Energi Primer Indonesia bersama PT Berkat Samudera Gemilang Lines, dan ditargetkan selesai pada Kuartal IV 2025. Operasi bertahap akan dimulai Januari 2026.
Pada tahap awal, penghematan bahan bakar diperkirakan mencapai Rp72,4 miliar per tahun, dengan potensi penghematan maksimal hingga Rp153 miliar per tahun. Proyek ini juga akan menurunkan emisi karbon sebesar 47 ribu ton CO₂ per tahun.
Menurut Jisman, sistem kelistrikan Pulau Nias saat ini masih terisolasi dan sangat bergantung pada pembangkit berbasis BBM, dengan cadangan daya sebesar 20 MW. Meski cadangan masih mencukupi, biaya pokok penyediaan (BPP) dinilai tinggi.
“Langkah ini bukan hanya untuk menghadirkan listrik yang andal dan terjangkau, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan energi nasional,” jelasnya.
Proyek Klaster Nias merupakan bagian dari program gasifikasi nasional yang mencakup kapasitas pembangkit 2,27 GW dengan kebutuhan gas mencapai 123,8 BBTUD. Bila berjalan optimal, program ini berpotensi menghemat bahan bakar nasional hingga 220,9 juta dolar AS (setara Rp3,5 triliun) per tahun, serta mengurangi konsumsi BBM sebesar 1,26 juta kiloliter per tahun.
Pemerintah berharap kerja sama antara Kementerian, Pemerintah Daerah, PLN, dan sektor swasta dapat mempercepat implementasi gasifikasi di wilayah lain seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.





