Satu Tewas dan 100 Orang Jadi Korban Ledakan Pabrik Nuklir, Ancaman Radiasi Menghantui

by admin
1 minutes read

Jakarta, BN Nasional – Ledakan pabrik uranium di wilayah Ural Rusia pada Jumat, (14/7/2023) menewaskan satu orang dan 100 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Ural Electrochemical Combine yang merupakan pabrik pengayaan uranium terbesar di dunia itu menerbitkan pernyataan atas insiden yang menewaskan satu orang teknisi pemeliharaan peralatan khusus berusia 65 tahun tersebut.

“Sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat, sebuah silinder dengan uranium heksafluorida yang sudah habis mengalami penurunan tekanan di sebuah bengkel di Ural Electrochemical Combine di Novouralsk.” Tulis pernyataan dari pemilik Ural Electrochemical Combine Rosatom.

Rosatom mengatakan, pekerja lain yang hadir pada saat kejadian menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Klinik Pusat No. 31 Badan Biologi Medis Federal Rusia di Novouralsk.

“Kami lega melaporkan bahwa sebagian besar pekerja telah dipulangkan setelah menjalani prosedur dekontaminasi, dan nyawa serta kesehatan mereka tidak terancam,” tulis pernyataannya.

Atas insiden tersebut, Rosatom mengatakan, telah membentuk “komisi khusus” untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

“Prioritas kami adalah mengidentifikasi akar penyebab dan menerapkan tindakan pencegahan yang kuat untuk menghilangkan kemungkinan kekambuhan,” tulisnya.

Dilansir dari Newsweek, uranium hexafluoride adalah bahan kimia yang digunakan selama proses pengayaan uranium. Urals Electrochemical Combine memperkaya uranium untuk digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), uranium ini merupakan yang terbesar dari jenisnya di dunia.

Reuters sebelumnya melaporkan, rata-rata global radiasi latar belakang yang terjadi secara alami adalah 0,17-0,39 microsieverts per jam, mengutip Asosiasi Nuklir Dunia.

“Pengukuran radiasi latar belakang dilakukan di lokasi. Jumlahnya mencapai 0,17 mikrosieverts, yang sesuai dengan nilai alamiah,” tambahnya. (Louis)

related posts

Leave a Comment