Jakarta, BN Nasional – Pemerintah akan membangun industri panel surya yang terintegerasi dalam satu kawasan industri. Potensi energi surya yang besar dan perkembangan teknologi serta biaya yang ekonomis mendorong pemerintah untuk segera mewujudkannya.
Salah satu perusahaan dari China Xinyi Solar Energy yang bergerak di industri kaca dan solar panel di Wuhu, China berencana membangun pabrik yang memproduksi panel surya untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Baca Juga : Ini Alasan Pabrik Solar Xinyi Pindah Investasi ke Kepri
Total investasi yang akan dibangun di Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau sebesar US$11,5 miliar atau setara dengan Rp173,51 triliun (asumsi kurs Rp15.088 per dolar US$) untuk mewujudkan hilirisasi dari pabrik kuarsa dan berberapa bahan baku lain yang ada di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, terdapat perusahaan lain yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia selain Xinyi Group,
“Diluar yang itu ada, kalau setau saya yang Xinyi itu memang kan dari hulu banget, dari pasir kuarsanya langsung. Ada juga industri yang nantinya itu menghasilkan sel di kita, sel untuk PLTS. Apakah itu dari hulu atau enggak belum dapet updatenya,” kata Dadan di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023).
Saat ini terdapat tiga perusahaan yang sudah memperlihatkan keseriusannya untuk tergabung dalam industri pengolahan pasir kuarsa menjadi solar panel di Indonesia.
“Setau saya ada dua sampai tiga perusahaan yang sudah menunjukan keseriusan. Sekrang lagi bekerja dengan partnernya yang di dalam negeri, kan waktu itu tanda tangan itu kalo gasalah, jadi antara business to business,” jelas Dadan. (Louis/Rd)