Tingkatkan Pemanfaatan Gas Dalam Negeri, Pemerintah Kebut Infrastruktur Gas

News2 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan pembangunan infrastruktur gas di dalam negeri untuk meningkatkan pemanfaatan domestik.

Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Maompang Harahap mengatakan, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik saat ini sebanyak 70 persen, dan 30 persen ekspor. Hal ini berbalik jika di bandingkan dengan periode sebelumnya.

“Jadi infrastruktur ini menjadi kunci penting supaya nanti bisa pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik ini bisa lebih masif,” kata Maompang dalam sesi diskusi secara daring di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan pembangunan transmisi pipa gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) dan Dumai-Sei Mangke yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Baca juga  Mikroskop Baru Mengungkap Arsitektur Atom Tersembunyi dalam Material Canggih

“Nah ini adalah prioritas gas bumi, jadi sekarang ini kan sedang dibangun infrastruktur gas bumi yang nantinya akan mengintegrasikan antara Sumatera dan Jawa,” jelas Maompang.

Proyek pipa gas Cisem Tahap I (Ruas Semarang-Batang) sepanjang 60 KM telah selesai dibangun, dan proyek Cisem Tahap II (Batang-Kandang Haur) akan mulai dibangun pada tahun depan.

“Jadi untuk pipa Cisem 1 itu sudah selesai pembangunannya, kemudian sudah diresmikan dan sudah beroperasi dan sudah bermanfaat. Cisem 1 itu nilainya Rp1,04 triliun, ini sudah selesai proses pembangunannya,” ujarnya.

Untuk pipa Cisem 2, lanjut Maompang, ruas Batang, Cirebon, dan Kandang Haur Timur sudah terbit izin multi yearsnya dari Kementerian Keuangan pada tanggal 2 Agustus 2024 dan sudah masuk tahap pelaksanaan pembangunan.

“Sudah ditandatangani kotraknya dan sekarang masuk pada tahap awal untuk pelaksanaan pembangunan,” katanya.

Baca juga  Sinyal Bahlil Lanjut Jadi Menteri ESDM di Era Prabowo? 'Angin Minyak' Jadi Petunjuk

Sementara, untuk pipa Dusem total anggaran yang akan dipakai sebesar Rp6,6 triliun, dan akan menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Andaman di Aceh untuk dimanfaatkan di Jawa dan Sumatera.

“Kemudian untuk pipa dusem, pipa dusem ini sekarang ini sedang dalam proses perencanaan, jadi basic design dan effect-nya sedang disusun. Targetnya itu nanti di akhir 2024 ini akan segera dilelangkan pelaksanaan pembangunan, jadi lelang Pradipa,” jelas Maompang.

Maompang menambahkan, dengan adanya pembangunan infrastruktur yang massive ini, akan memberikan manfaat untuk harga gas yang lebih murah dan terjangkau melalui toll fee yang lebih rendah.

“Kemudian juga memenuhi kebutuhan gas untuk industri, pembangkit listrik, komersial, dan rumah tangga. Kemudian untuk warga program Jargas, Cisem itu targetnya ada 300 ribu sambungan rumah (SR), dan Dusem itu 600 ribu SR,” jelasnya.

Baca juga  Tunik Kuno di Makam Yunani Milik Alexander Agung, Klaim Studi Kontroversial

Maka dari itu, pemerintah bisa melakukan konversi penggunaan LPG menjadi jaringan gas (jargas), sehingga bisa mengurangi penggunaan LPG yang 80 persen impor.

“Nanti kalau seumpamanya pipa ini sudah terbangun, akan bisa, karena ada potensi untuk mengurangi subsidi LPG 3 kg, itu 0,63 triliun per tahun, sehingga akan menghemat devisa impor LPG itu kurang lebih 1,08 triliun per tahun. Kemudian juga akan ada penghematan biaya masak itu kurang lebih 0,16 triliun per tahun,” ujarnya.