Jakarta, BN Nasional — Uji coba rudal hipersonik Rusia itu dilakukan untuk unjuk kekuatan di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia terus menggembar-gemborkan pengembangan senjata yang diharapkan memberikan keunggulan dalam perlombaan senjata dengan AS.
Rudal hipersonik diketahui dapat melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara sehingga lebih sulit untuk dilacak dan dicegat oleh senjata konvensional.
“Tembakan (rudal) itu dilakukan pada target laut di perairan Laut Putih,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari AFP, Jumat, 19 November 2021.
Rudal itu disebutkan sukses melenyapkan target dengan serangan langsung.
Rudal hipersonik Zircon telah menjalani serangkaian uji coba di kapal perang Gorshkov.
Pada tahun 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan pihaknya memiliki senjata hiperosnik yang mampu mengenai target di laut dan di darat dengan jangkauan 1.000 kilometer (620 mil).
Baca Juga: Aturan Perjalanan Libur Nataru Tahun Ini, Gaung Wajib PCR Lebih Terdengar daripada Pakai Masker
Rudal Zircon diperkirakan akan bergabung dengan kendaraan luncur hipersonik Avangard yang mulai beroperasi pada 2019 dan rudal Kinzhal (Dagger) yang diluncurkan dari udara di gudang senjata Rusia.