Bahlil Minta Maaf Usai Kejadian Warga Meninggal Usai Antre Gas LPG 3Kg di Pamulang

News12 Dilihat

JAKARTA, BN NASIONAL – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf atas kejadian meninggalnya Nenek Yonih (62) usai mengantre gas LPG 3Kg di Pamulang, Tanggerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Bahlil mengatakan, berita yang tersebar saat ini mengabarkan ada yang sesuai dengan fakta dan ada juga yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

“Kalau memang itu ada, tadi kan saya baca banyak berita juga. Kita membaca banyak berita, katanya ada yang begitu, ada berita juga yang tidak sesuai dengan itu,” kata Bahlil usai sidak pangkalan LPG 3Kg di Palmerah, Jakarta, Selasa (4/1/2025).

Terlepas dari itu, Bahlil juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kejadian tersebut, dan kelangkaan LPG 3Kg sehingga membuat antrian dimana-mana. Terlepas, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan masyarakat juga.

Baca juga  Cara Mencegah Gelombang Keempat COVID-19 Seperti di Eropa

“Ya kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan, kedua adalah kita melakukan perbaikan. Apa yang kita lakukan pagi ini dan sebagai respon. Untuk kita pengen rakyat kita mendapat LPG dengan baik dan gampang,” jelas Bahlil.

VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso juga menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang menimpa keluarga Nenek Yonih di Pamulang.

“Tapi tentu ya kami tetap berduka cita atas kejadian tersebut.
kita harapkan ya dengan adanya hari ini kebijakan yang baru ya masyarakat juga sudah mulai normal kembali dalam mengakses LPG,” kata Fadjar dalam kesempatan yang sama.

Namun, ia menjelaskan kalau kejadian di lapangan yang sudah dikonfirmasi pihak kepolisian, Nenek Yonih bukannya meninggal saat mengantre.

“Kapolsek disana juga sudah mengklarifikasi ya bahwa yang meninggal tersebut tidak antre ya. Jadi memang setelah pulang jualan begitu ya,” jelas Fadjar.