ISTANBUL, (Foto)
Ribuan warga Turki turun ke jalan pada hari Minggu di kota Istanbul dan Ankara, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan sebagai protes terhadap perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, menyatakan solidaritas terhadap protes mahasiswa pro-Palestina yang melanda kampus-kampus di seluruh Amerika.
Di Istanbul, protes besar-besaran diselenggarakan di Uskudar di kota bagian Asia, oleh Yayasan Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) dan Federasi Armada Kebebasan Internasional.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mengecam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan mendukung perlawanan. Mereka meneriakkan “Hidup intifada (pemberontakan) global,” “Hidup perlawanan Palestina,” “Kriminal Israel, tinggalkan Palestina,” dan “Hidup persaudaraan global.”
Para peserta, termasuk aktivis asing yang tergabung dalam Freedom Flotilla, mengibarkan bendera Palestina, dan banyak di antara mereka yang mengenakan keffiyeh. Mereka juga mengibarkan spanduk bertuliskan slogan “Gencatan Senjata Sekarang!” dan “Buka penyeberangan Rafah.”
Di ibu kota, Ankara, anggota Persatuan Pemuda Turki mengorganisir protes di depan kedutaan AS untuk menyatakan dukungan mereka terhadap protes mahasiswa pro-Palestina, yang menyerbu puluhan universitas di Amerika untuk menuntut penghentian dukungan dan memotong investasi dengan Israel.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mendukung rakyat Palestina dan menentang dukungan AS yang terus berlanjut terhadap Israel mengingat kejahatan yang terus berlanjut terhadap warga Palestina di Gaza. Mereka juga melakukan pose representatif dengan tangan terikat sehubungan dengan penangkapan luas mahasiswa pro-Palestina di AS.
Selama 206 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel telah melakukan pembantaian sebagai bagian dari perang genosida terhadap masyarakat Jalur Gaza, menargetkan rumah-rumah yang dihuni serta tim medis dan jurnalistik, menyebabkan kehancuran besar-besaran, pembunuhan, dan melukai ribuan warga sipil. .