Lebih dari 100 pasien di Gaza harus dievakuasi

News2 Dilihat

GAZA, (Foto)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa evakuasi medis skala besar direncanakan dari Gaza minggu ini, dengan lebih dari 100 pasien yang sakit parah dan terluka akan meninggalkan wilayah yang dilanda perang tersebut.

WHO mengatakan, bersama mitra-mitranya, mereka akan mengevakuasi sebanyak 113 pasien pada hari Rabu, sebagian besar akan dievakuasi ke Uni Emirat Arab dan beberapa lainnya menuju ke Rumania untuk mendapatkan perawatan khusus.

Jika hal ini terealisasi, maka ini akan menjadi evakuasi terbesar dari Gaza sejak Oktober 2023, menurut data badan kesehatan PBB.

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina, berharap evakuasi akan terus dilakukan.

Dia mengatakan upaya saat ini sedang dilakukan untuk membawa pasien dari berbagai rumah sakit di Jalur Gaza ke Rumah Sakit Eropa Gaza dekat Khan Yunis di selatan.

Baca juga  Teori Liar Menunjukkan Materi Gelap Bisa Membuat Bintang Abadi

Mereka akan diangkut ke penyeberangan Karem Abu Salem pada Rabu pagi dan kemudian diterbangkan ke UEA dan Rumania, kata Peeperkorn kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Gaza.

Mereka yang masuk dalam daftar tersebut merupakan salah satu dari 14.000 orang yang saat ini menunggu di Gaza untuk dievakuasi keluar dari wilayah tersebut karena alasan medis.

Sekitar setengah dari mereka menderita luka trauma akibat perang dan yang lainnya menderita penyakit serius seperti kanker, katanya.

Sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, kurang dari 5.000 orang telah diberikan evakuasi medis untuk keluar dari wilayah tersebut.

Sementara itu, hanya 282 orang yang dapat meninggalkan negara tersebut sejak Israel menutup perbatasan utama Gaza di Rafah pada awal Mei, kata Peeperkorn, seraya menambahkan bahwa sekitar sepertiga dari mereka adalah anak-anak.

Baca juga  Sekjen PBB Sesalkan Keputusan Israel Halangi Bantuan ke Gaza

Peeperkorn menyesalkan akses “ad hoc” terhadap evakuasi medis yang sangat dibutuhkan dari Gaza.

“Apa yang kami butuhkan adalah akses reguler… yang akan didukung, difasilitasi dengan baik, dan tidak dijadikan berbahaya,” katanya.

“Kami membutuhkan koridor medis, dan koridor medis pertama yang pada dasarnya kami minta untuk dipulihkan adalah jalur rujukan tradisional dari Gaza ke Yerusalem Timur dan Tepi Barat, dan koridor medis kedua ke Mesir harus dibuka kembali, dan mungkin ke Yordania.”



BN Nasional