JAKARTA, BN NASIONAL
Ketua Umum relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo tidak menghambat menteri-menterinya untuk memberikan kesaksian di persidangan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Dalam pertemuan kami, Presiden menyatakan, ‘Silahkan saja bersaksi, saya tidak akan menghalangi dan ikut menutup-nutupi, d ibuka saja semuanya agar terang benderang’,” ujar Silfester dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Selasa malam, setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, untuk berdiskusi.
Silfester menjelaskan bahwa dia berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi selama satu setengah jam, d imulai dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menanyakan informasi terbaru tentang situasi masyarakat pasca-Pilpres/Pileg 2024 dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Di sisi lain, Silfester juga memberikan masukan kepada Presiden terkait beberapa masalah ketidakadilan hukum yang masih ada di masyarakat, serta menyampaikan informasi mengenai program-program Kementerian dan Proyek Strategis Nasional yang belum mencapai kinerja optimal dalam pelaksanaannya di lapangan.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden RI bidang Hukum, Dini Purwono, menjelaskan bahwa para menteri yang dipanggil oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2024 tidak perlu meminta izin dari Presiden Joko Widodo.
“Tidak perlu (meminta izin) karena MK memang dapat memanggil siapa pun yang d ianggap perlu d idengar keterangannya,” kata Dini melalui pesan singkat pada Selasa (03/04/2024) d ikutip dari Antaranews.com.
Dini menegaskan bahwa pemerintah menghormati panggilan MK kepada sejumlah menteri yang d iperlukan keterangannya dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
“Pemerintah berharap dengan kehadiran sejumlah menteri tersebut, MK dapat memperoleh pemahaman yang lebih utuh terkait latar belakang dan implementasi kebijakan-kebijakan yang d iambil pemerintah,” ujar Dini.*[]