Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi pukul 09.15 WIB, aparat menutup akses Jalan Kuningan Persada Kavling 4, Setiabudi, Jakarta Selatan. Tak sembarang orang yang diperkenankan melintas jalan tersebut.
Beberapa mobil pengurai massa terparkir di halaman kantor KPK. Selain itu, aparat juga menyiapkan mobil water cannon dan tim pemburu Covid-19 sebagai langkah antisipasi. Terlihat juga kehadiran sejumlah personel Brimob dengan senjata laras panjang yang akan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa hari ini.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan pengamanan di area KPK terkait pemberitahuan akan ada aksi penyampaian pendapat dari beberapa elemen. Tentu kita ada kenaikan sedikit eskalasinya kira-kira dari 500 sekarang 600 lah,” ujar Wakapolres Metro Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto, di Gedung Dwiwarna KPK, Jakarta, Senin (27/9).
Lantaran aksi demonstrasi berlangsung di tengah pandemi Covid-19, aparat juga menyiapkan personel dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan akan melaksanakan tes antigen acak bagi para peserta aksi.
“Kita yakin aksi damai. Di saat pandemi apa lagi. Kita siap dengan personel dengan APD juga nanti, nanti kita siapkan antigen acak,” kata Agus.
BEM SI bersama dengan GASAK rencananya bakal berunjuk rasa di depan kantor KPK pada Senin (27/9) siang. Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut pembatalan pemecatan 57 pegawai KPK pada 30 September mendatang.
Adapun aksi turun ke jalan ini merespons sikap diam Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap surat yang telah disampaikan mahasiswa.
Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar, mengatakan aksi demonstrasi akan dilakukan secara damai dan menaati protokol kesehatan. Ia juga meminta kepolisian tidak menghalangi aksi dengan alasan pandemi Covid-19.
“Kita tetap sudah mengomunikasikan ke beberapa pihak kepolisian. Kita komunikasikan saja kondisi di Jakarta levelnya juga turun. Kita maunya aksi damai sampaikan substansi,” tutur Nofrian saat dihubungi Sabtu, (25/9).
Sumber : disini