NEW YORK, (Foto)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pada hari Minggu bahwa laporan rencana Israel untuk mengevakuasi warga Palestina dari daerah Rafah di Jalur Gaza selatan untuk memperluas serangan darat “sangat mengkhawatirkan.”
Dalam pernyataan persnya, Ghebreyesus menambahkan, “Rencana ini memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang tidak punya tempat lain untuk pergi, dan hampir tidak punya tempat lagi untuk mencari layanan kesehatan.”
Ia menjelaskan, “Semua rumah sakit di Rafah kewalahan dan penuh sesak. Di wilayah lain di Jalur Gaza, sebagian besar rumah sakit tidak berfungsi sama sekali,” dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.
Sebelumnya pada hari Senin, Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyerukan “perlindungan terhadap sekitar 1,3 juta warga Palestina di Rafah, bagian paling selatan Jalur Gaza”, dan menyatakan bahwa “kota perbatasan dengan Mesir ini telah berubah menjadi salah satu kota paling berbahaya di dunia. tempat berpenduduk padat di Bumi.”
Dia menjelaskan bahwa “Rafah penuh sesak dengan anak-anak dan keluarga, termasuk mereka yang telah beberapa kali mengungsi akibat agresi berdarah Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.”
Sejak 7 Oktober, tentara pendudukan Israel telah melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya 28.176 warga negara dan melukai 67.784 lainnya, selain menyebabkan lebih dari 85 persen (sekitar 1,9 juta orang) mengungsi. populasi Jalur Gaza, menurut sumber resmi di Gaza dan badan serta organisasi internasional.