Pawai besar-besaran di Maroko menuntut diakhirinya agresi terhadap Gaza

Global, Ragam17 Dilihat

RABAT, (PIC)

Puluhan ribu warga Maroko berpartisipasi dalam aksi protes di ibu kota, Rabat, pada hari Minggu menuntut diakhirinya segera agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu.

Peserta pawai, yang diselenggarakan oleh Front Maroko untuk Mendukung Palestina dan Melawan Normalisasi, dan Kelompok Aksi Nasional untuk Palestina (non-pemerintah), berkumpul di depan gerbang bersejarah ‘Bab al-Had’ di pusat Rabat, kemudian menuju ke Mohammed V Avenue di mana markas besar Parlemen berada, menurut Anadolu Agency.

Para pengunjuk rasa membawa gambar Masjid Al-Aqsa, korban perang Gaza, dan bendera Palestina dan Maroko. Para pengunjuk rasa mewakili posisi masyarakat Maroko yang menolak normalisasi dan mendukung Palestina. Peserta pawai di Rabat mendesak pemerintah Maroko untuk mengakhiri normalisasi dengan Israel dan menolak hubungan diplomatik dengan slogan-slogan yang berbunyi “Hentikan pembantaian”, “Normalisasi adalah pengkhianatan,” dan “Tidak ada kedutaan, tidak ada duta besar,” “Rakyat ingin diakhirinya normalisasi,” “Kami berdiri teguh bersama Al-Aqsa,” “Turunkan Zionis dan Amerika.”

Baca juga  IOF membunuh warga Palestina, menculik saudaranya di Jenin

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan penghentian segera perang dan memuji Gaza serta perlawanannya: ‘Rakyat Al-Aqsa akan berbaris sampai kemenangan dan pembebasan,’ ‘Rakyat Maroko mendukung Banjir Al-Aqsa,’ ‘Ada tidak ada tuhan selain Allah, dan orang yang syahid adalah kekasih Allah,’ dan ‘Gaza, Gaza, simbol martabat.’

Anak-anak yang mengikuti pawai sangat antusias mengenakan kufiya Palestina dan pakaian yang dihiasi simbol bendera Palestina.

Para pengunjuk rasa mengutuk sikap diam komunitas internasional terhadap kejahatan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk pembunuhan, eksekusi di lapangan, perusakan, dan kelaparan terhadap warga sipil.

Pawai ini dihadiri oleh aktivis hak asasi manusia, politisi, anggota parlemen, intelektual, serta berbagai kelompok umur termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua, serta profesional seperti dokter, pengacara, dan akademisi.