JAKARTA, BN NASIONAL
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana untuk memulai program Bantuan Alat Masak Berbasis Listrik (BAML) yang mencakup pemberian rice cooker pada awal November 2023.
“Saatnya sudah dekat, mungkin awal November ini kita mulai mendistribusikan BAML,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam acara Puncak Peringatan Hari Pertambangan ke-78 di Kementerian ESDM, pada Minggu (15/10/2023).
Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada Liquified Petroleum Gas (LPG) yang saat ini masih harus di impor.
“(Selain itu), memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada masyarakat. Perangkat rice cooker ini memiliki kegunaan yang lebih luas daripada sekadar memasak nasi,” jelasnya.
Menyangkut calon penerima bantuan, Dadan mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan daftar nama beserta alamat penerima yang akan mendapatkan rice cooker secara gratis.
“Kita sudah memiliki daftar calon penerima, jadi kami tahu siapa yang akan menerima bantuan dan di mana mereka tinggal,” ungkapnya.
Namun, saat di tanya mengenai merek rice cooker yang akan di bagikan, Dadan menyebut merek Maspion sebagai salah satu produsen.
“(Apakah mereknya Maspion?) Ya, ada banyak merek. Di rumah, Anda akan menemukan berbagai merek rice cooker, termasuk Maspion,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga telah menyebut merek Maspion saat membicarakan tentang merek rice cooker yang akan di bagikan sebanyak 500 ribu unit tahun ini.
Namun, Arifin tidak memberikan informasi lebih rinci tentang merek tersebut.
Dia hanya menekankan bahwa rice cooker yang akan di bagikan harus memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) semaksimal mungkin.
“TKDN akan di prioritaskan semaksimal mungkin, banyak produsen yang bisa memproduksi rice cooker ini. Ada Maspion dan banyak produsen lain yang merupakan perusahaan nasional. Itulah yang harus kita dorong,” kata Arifin, ketika di wawancarai di Kementerian ESDM, Jumat (13/10/2023).
Arifin juga menyatakan optimisme bahwa program penyaluran 500 ribu unit rice cooker akan tetap bisa terlaksana tahun ini meskipun hanya tersisa dua bulan lagi sebelum akhir tahun.
“Kita sudah hampir menyelesaikan semuanya, meskipun kita harus melihat bagaimana penerapannya,” tambah Arifin.(*)