Jakarta, BN Nasional – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kementerian/Lembaga (K/L)terus berupaya menarik minat masyarakat untuk melakukan konversi dari motor BBM menjadi motor listrik. Salah satu upayanya dengan memberikan subsidi.
Tahun 2023, Kementerian ESDM menargetkan program konversi motor listrik dapat diaplikasikan oleh 50.000 unit motor BBM, dan tahun 2024 sebanyak 150.000 ribu motor. Subsidi yang diberikan pemerintah saat ini sebesar Rp7 juta berupa potongan harga ketika melakukan konversi motor listrik untuk menekan biaya konversi motor listrik, dimana biaya tertinggi untuk mengonversikan motor listrik yaitu sebesar Rp17 juta.
Dinilai masih kurang, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah berencana untuk meningkatkan subsidi konversi motor listrik dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta, upaya ini menjadi salah satu strategi pemerintah menurunkan polusi udara di Jabodetabek.
“Penguatan kendaraan listrik, ada wacana insentif dari Rp7 juta ke Rp10 juta untuk motor listrik konversi, mempermudah urusan,” kata Ridwan usai rapat di Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (18/8/2023).
Merespon hal teresbut, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi mengatakan, hal tersbut bisa saja dilakukan untuk menarik minat masyarakat.
“Kita coba semakin menarik maka semakin senang, karena kita lihat polusi seperti ini kita ingin semangat mendorong ini. Salah satu alternatifnya yang dipikir jika seperti itu pasti menarik untuk masyarakat,” kata Yudo usai Prosesi Pelepasan ASEAN GTR 2023 di Kementerian ESDM, Minggu (20/8/2023).
Kementerian ESDM juga terus berupaya melakukan percepatan realisasi konversi motor listrik sebanyak 50.000 unit pada tahun ini, salah satunya dengan memperbanyak bengkel di tahun ini sebanyak 24 bengkel.
“Jalan terus, karena ini program besar. Kita juga lagi menangani value chain dan segala macem, ya semoga bisa cepat. Tragetnya 50 ribu kita masih yakin di tahun ini, kita akan lagi lakukan upaya percepatan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan potensi perputaran ekonomi dari program konversi motor listrik ini bisa mencapai Rp1.000 triliun. Konversi motor listrik ini menjadi bagian dari pembentukan ekosistem kendaraan listrik yang akan diikuti pembangunan infrastruktur pendukung, terutama untuk Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Nilai yang tercatat bisa Rp900 triliun-Rp1.000 triliun, contohnya dari pembangunan jaringan pengisian kendaraan listrik, itu PLN bisa nambah berapa puluh GW lagi. Kapasitas yang diharapkan ialah dari pembangkit EBT,” kata Arifin di acara Pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana di Kementerian ESDM, Jumat (28/7/2023).