BANGKA BALITUNG, BN NASIONAL.
DALAM upaya menekan emisi gas rumah kaca, Indonesia membangun Energi Baru Terbarukan (EBT). Namun, masih terdapat daerah tanpa listrik 24 jam, termasuk Pulau Nangka, Kabupaten Bangka Tengah.
Pulau ini, dengan 398 jiwa, mengandalkan PLTD berkapasitas 2×100 kW sejak 2017. Listrik hanya tersedia dari jam 6 sore hingga 6 pagi.
“Saya telah berusaha keras agar Pulau Nangka bisa teraliri listrik 24 jam,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Patijaya.
Menurut Bambang, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) kurang perhatikan daerah 3T.
“Dalam RUPTL 2030 tidak ada lagi PLTD. Namun, perlu d iperhatikan pemenuhan energi untuk daerah 3T,” tegasnya.
Bambang menyatakan PLTD masih efektif untuk energi di daerah 3T.
“Tak terlihat rencana untuk daerah 3T di pembangkit listrik EBT hingga 2030. PLTD adalah solusi paling efisien,” ungkapnya.
Namun, ada kabar baik. Pulau Nangka akan d ialiri listrik penuh mulai 30 November 2023.
“Rencananya listrik akan menyala 24 jam. Ini merupakan langkah maju bagi penduduk setempat,” kata Bambang.
Dengan listrik penuh, warga d iharapkan dapat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk belajar dan bekerja, lebih efektif.
Ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan energi berkelanjutan di seluruh negeri.(*)