JAKARTA, BN NASIONAL – Pemerintah saat ini terus berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menjanjikan insentif yang lebih banyak.
“Mungkin insentifnya harus lebih besar kalau temuannya itu minyak. Barangkali itu mesti perlu dipikirkan ini, kita di SKK Migas,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam acara Peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas, Selasa (16/7/2024).
Saat ini, terdapat beberapa temuan cadangan yang masih belum dilakukan pengembangan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemerintah mendorong untuk dikembangkan.
“Kita ada beberapa temuan cadangan yang sudah ada discovery. Tetapi ternyata discovery-discovery itu undeveloped, belum dikembangkan. Padahal cost-nya sudah di-recovery,” jelas Dwi.
Oleh sebab itu, SKK Migas menuntut kepada KKKS yang sudah mempunyai sumur yang berpotensi memiliki cadangan untuk dapat dikembangkan, apabila ada kendala untuk bisa didiskusikan kepada SKK Migas.
“Untuk berdiskusi agar ini bisa di-develop. Jadi cost-nya sudah keluar dan ada discovery, kita sekarang cari-cari untuk eksplorasi-eksplorasi agar mendapatkan discovery. Tapi yang telah di-discovery belum dikembangkan. Menurut saya itu hal yang tidak boleh terjadi, karena cost-nya sudah keluar. Jadi oleh karena itu mari kita duduk bersama-sama untuk menjadikan itu prioritas utama untuk mempercepat penambahan produksi,” jelasnya.
