JAKARTA, BN NASIONAL
Gempa mengguncang gedung DPR hari ini. Sekjen DPR, Indra Iskandar, tak gentar d iterjang badai kasus korupsi pengadaan alat kelengkapan rumah jabatan anggota DPR. D iperiksa KPK sebagai saksi, Indra harus berhadapan dengan kenyataan pahit: namanya terseret dalam pusaran korupsi yang d iduga merugikan negara miliaran rupiah.
Tak hanya Indra, KPK juga memanggil Project Manager PT Integra Indocabinet, Andria Catur Prasetya, untuk membongkar jalinan benang kusut dalam kasus ini. Sebelumnya, pada 7 Mei, anak buah Indra, Hiphi Hidupati, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan DPR, telah lebih dulu d igeledah KPK. Dari pemeriksaan Hiphi, terkuak dugaan aliran dana korupsi ke pihak-pihak yang terlibat.
Bukti Mengalir, Tersangka Dicegah
Upaya KPK tak berhenti di situ. Bukti-bukti bagaikan air bah mengalir deras. Penggeledahan di ruangan kerja Indra dan stafnya, Bintaro, Gatot Subroto, Tebet, dan Kemayoran, mengantarkan penyidik pada dokumen proyek dan transaksi keuangan yang janggal.
KPK tak ingin buruannya lepas. Tujuh orang, termasuk Indra, d icegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan pertama. Pencegahan ini di lakukan agar para tersangka tak melarikan diri saat proses hukum masih berjalan seperti dikutip dari bisnis.com.
Misteri dan Nilai Kerugian yang Tertutup
Meski bukti-bukti sudah terkuak, KPK masih merahasiakan identitas tersangka dan nilai kerugian negara yang d iakibatkan oleh korupsi ini. Hal ini bagaikan awan gelap yang menyelimuti kasus ini, menimbulkan pertanyaan dan keraguan di benak publik.
Masyarakat Menanti Keadilan yang Tegas
Kasus korupsi yang mencoreng nama DPR ini bagaikan tamparan keras bagi rakyat Indonesia. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, para wakil rakyat yang seharusnya amanah justru terjerat kasus korupsi. Masyarakat menanti keadilan yang tegas dan transparan dari KPK.
Apakah Indra dan para tersangka lainnya akan d ihukum setimpal dengan perbuatannya? Akankah KPK berhasil mengungkap seluruh aktor yang terlibat dan menyelamatkan uang negara yang d ikorupsi? Jawabannya hanya ada di tangan KPK.
Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa tidak ada yang kebal hukum, setinggi apapun jabatannya. Masyarakat terus mengawasi jalannya kasus ini dan menanti keadilan d itegakkan.**