31.6 C
Jakarta
Selasa, 8 Oktober 2024

― Advertisement ―

Bahlil Dorong Intervensi Teknologi untuk Pacu Produksi Migas Nasional

JAKARTA, BN NASIONAL - Dalam menghadapi penurunan produksi minyak bumi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya intervensi teknologi untuk...
BerandaBisnisEkonomiSetelah Conocophilips Cabut, Luhut Suruh Pertamina Garap 'Harta Karun' di Papua

Setelah Conocophilips Cabut, Luhut Suruh Pertamina Garap ‘Harta Karun’ di Papua

JAKARTA, BNNASIONAL.COM

Papua, yang kaya akan sumber daya alamnya, khususnya Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas (Migas) Blok Warim, menunjukkan potensi besar bagi Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Blok Warim memiliki potensi cadangan sebesar 25,968 miliar barel minyak dan 47,37 triliun kaki kubik gas.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Blok Warim adalah aset berharga bagi Indonesia. Dia menyatakan, “Warim itu ada potensi 27 miliar barel. Bisa saja lebih dari itu, tapi itu pun saya pikir potensi luar biasa.”

Saat ini, sekitar sembilan persen dari wilayah Blok Warim berbatasan dengan Taman Nasional Lorentz, yang merupakan salah satu area konservasi alam yang penting. Untuk mengatasi ini, koordinasi akan di lakukan antara pemerintah dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Luhut memerintahkan PT Pertamina (Persero) untuk memulai eksplorasi di Blok Warim dengan memanfaatkan teknologi agar tidak mengganggu Taman Nasional Lorentz. Dia menyatakan, “Ya silahkan itu bisa di mulai oleh Pertamina. Itu Pertamina sampai saat ini masih sendiri. Warim itu memang ada sedikit masalah karena itu hutan lindung, tapi mungkin mereka mau ngebor miring.”

Sebelumnya, Blok Warim telah di eksplorasi oleh ConocoPhillips, perusahaan energi terbesar ketiga di Amerika Serikat. Kementerian ESDM sudah bersurat kepada KLHK dan melakukan koordinasi untuk membahas kemungkinan eksplorasi lebih lanjut.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa pihaknya sedang memeriksa dan mengkaji potensi dari Blok Warim. Opsi pengeboran miring belum dapat di pastikan dan perlu di lakukan tinjauan langsung di lapangan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dir jen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan saat ini sedang di lakukan kajian terhadap Blok Warim yang berbatasan dengan Taman Nasional Lorentz. Opsi untuk mengecualikan area yang bersinggungan dengan taman lorentz sedang di pertimbangkan.

Namun, apabila cadangan Blok Warim yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Lorentz ini besar, maka pemerintah akan menunggu sampai ada kesepakatan antara Kementerian ESDM dan KLHK sebelum melakukan tindakan lebih lanjut.

Dalam hal ini, pemerintah akan mengevaluasi apakah cadangan yang ada di luar wilayah taman nasional cukup besar untuk menarik minat investor.

Sebagai informasi, Taman Nasional Lorentz adalah taman nasional terbesar di Asia Tenggara dan di kenal karena keanekaragaman hayati yang luar biasa. Langkah-langkah yang akan di ambil akan mempertimbangkan pentingnya menjaga keberlanjutan alam dan ekologi kawasan ini.(*)