31.6 C
Jakarta
Selasa, 8 Oktober 2024

― Advertisement ―

Bahlil Dorong Intervensi Teknologi untuk Pacu Produksi Migas Nasional

JAKARTA, BN NASIONAL - Dalam menghadapi penurunan produksi minyak bumi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya intervensi teknologi untuk...

Jakarta, BN Nasional – Setelah deal pengambilalihan hak partisipasi/participating interest (PI) 35 persen Blok Masela dari Shell ke PT Pertamina (Persero), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membentuk tim khusus pada Agustus 2023 untuk menyiapkan rencana kerja di Blok Masela.

“Ya akan dibentuk tim bulan Agustus ini untuk menyiapkan rencana kerja, diharapkan dalam 3 bulan rencana kerja selesai. Setelah itu akan mengajukan Plan of Development (PoD), nah kalo PoD jalan, kita jadi ada kepastian kapan produksi pertama akan bisa dicapai,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

PT Pertamina (Persero) menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell di Blok Masela melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan bekerja sama dengan Petronas. PHE nantinya akan mengelola 20% dari kepemilikan tersebut dan 15% akan dikelola oleh PETRONAS Masela.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.

“Selain mengelola lapangan eksisting maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela,” kata Nicke.

PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas laut dalam baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selain itu, PHE, melalui salah satu anak usahanya, juga memiliki pengalaman yang terbukti dalam pengembangan dan pengoperasian Kilang LNG Badak dan juga pemasaran LNG domestik dan internasional.

“Kemampuan dan kehandalan PHE yang menjadi bukti kuat bahwa Pertamina selaku BUMN dapat membangun kerjasama dengan partner global. Kedepannya Pertamina berharap dapat melakukan kerjasama strategis pengembangan bisnis dan potensi lainnya di masa mendatang, ” jelas Nicke.

Nicke menjelaskan bahwa kedepannya Lapangan Abadi Blok Masela berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja. Pengembangan Blok Masela diharapkan dapat membantu percepatan pengembangan area lokal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada pengembangan ekonomi di wilayah Indonesia Timur.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (Louis/Rd)