JAKARTA, BNNASIONAL.COM
KETUA Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa saat ini banyak perusahaan mulai menerapkan konsep ekonomi hijau untuk meningkatkan citra mereka.
Meskipun begitu, ia mencatat bahwa sebagian besar perusahaan masih fokus pada mencari keuntungan maksimal dan enggan mengorbankan keuntungan tersebut demi mendukung ekonomi hijau.
“Sebagian besar perusahaan hanya menciptakan citra positif, tetapi investasi yang benar-benar berkelanjutan dalam ekonomi hijau belum terlalu masif. Mungkin ada beberapa, tetapi jumlahnya masih terbatas,” ujar Purbaya saat berbicara dalam acara Bloomberg Technoz Ecofest di Jakarta pada Rabu (27/9/2023).
Ekonomi hijau adalah konsep ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam ekonomi hijau, perusahaan berusaha meminimalkan emisi karbon, menghemat sumber daya alam, dan mempromosikan keadilan sosial.
Purbaya berharap perbankan dapat memainkan peran penting dalam mendorong transisi ke ekonomi hijau di Indonesia. Ia berpendapat bahwa dengan menjadi pelopor dalam ekonomi hijau, perbankan dapat memimpin perubahan yang diperlukan dalam bisnis dan mendorong perusahaan lain untuk mengikuti jejak mereka.
“Ketika kita menjadi pelopor, kita akan berada di puncak, dan yang lain akan mengikuti. Jika tidak, mereka mungkin merasa malu,” tambahnya.
Salah satu perbedaan utama antara ekonomi hijau dan konsep ekonomi lainnya adalah penilaian langsung terhadap modal alam dan layanan ekosistem sebagai nilai ekonomi.
Dalam ekonomi hijau, biaya yang diberikan kepada masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai tanggung jawab, yang memastikan bahwa aset alam dan ekosistem tidak diabaikan atau merusak.(*)