Jakarta, BN Nasional – Indonesia bersama Inggris berkolaborasi melalui program Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari) yang diinisiasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Net Zero Inggris Graham Stuart, keduanya melakukan perpanjangan kerja sama sampai tahun 2027.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, tantangan global menekankan urgensi untuk segera mengubah sistem energi menjadi lebih tangguh. Dukungan Mentari ini diharap dapat mempercepat transisi energi di Indonesia.
“Tantangan global menekankan urgensi untuk segera mengubah sistem energi menjadi lebih tangguh. Indonesia sangat mengapresiasi dukungan Inggris melalui Program MENTARI untuk mempercepat transisi energi di Indonesia,” kata Arifin dalam acara Mentari UK-Indonesia Low Carbon Energy Partnership Programme Extension Launch di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023).
Kolaborasi ini menciptakan beberapa pencapaian, yaitu berbagai kerangka kebijakan dan peraturan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, mendukung dan memfasilitasi keterlibatan sektor swasta dalam proyek energi terbarukan, dan proyek percontohan di Indonesia bagian timur.
“Tahun lalu, Mentari telah meluncurkan proyek percontohannya di Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pembangkit listrik Solar PV Hybrid telah dikembangkan yang menghadirkan listrik bersih dan terjangkau untuk 200 rumah tangga di desa Mata Redi dan Mata Woga,” jelas Arifin.
Indonesia telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mempercepat transisi energi di dalam negeri, mulai dari perencanaan Super Grid, pengembangan hidrogen, pengolahan mineral dalam negeri, dan membangun industri pengolahan pasir kuarsa untuk bahan sel surya.
“Dengan komitmen baru dan dukungan tambahan, saya percaya bahwa kerja sama antara kedua negara kita akan menjadi sarana yang baik untuk mencapai target transisi energi bersih Indonesia, serta tujuan nol emisi global,” katanya. (Louis/Rd)