Jakarta, BN Nasional – Proses divestasi PT Vale Indonesia (INCO) sudah sampai pada proses akhir menuju kesepakatan, besaran divestasi terakhir antar pemerintah dengan INCO sebesar 14 persen mengambil porsi dari Vale Canada Ltd (VCL) dan Sumitomo Metal Mining.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, pemerintah melalui PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan INCO sudah menyelesaikan kesepakatan dasar dan tinggal proses kesepakatan akhir.
“Ya, jadi Jadi Vale ini tinggal finishing. Jadi sekarang tinggal business to business aja mengenai divestasi,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023).
Divestasi PT Vale Indonesia sebanyak 14 persen tersebut, akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham mayoritas, namun belum dipastikan pengendalian operasional dan keuangan akan dipegang MIND ID.
“Kemudian operasional, tapi kalo misalnya itu satu grup kan harusnya bisa sinkron, bisa sinergi, decision bisa. Prinsipnya Vale kan udah mau untuk melepas sharenya lagi sehingga total share yang udah dilepas kalo udah jadi itu 54%,” jelas Arifin.
Negosiasi akhir divestasi INCO membahas mengenai joint management study, hal tersebut mempertimbangkan kepentingan bersama dan kepentingan masa depan.
“Itu tunggu saja, ini ya harus menmpertimbangkan kepentingan ke depan, kemudian kompetensi,” jelasnya.
Pemerintah sedang mendiskusikan soal pencatatan aset di Indonesia dengan INCO, sedangkan INCO menginginkan pencatatan aset tetap di Kanada. Tentu kesepakatan tersebut tidak dapat diputuskan sepihak.
“Nanti kan kita liat tuh, karena sebagai perusahaan negeri maupun perusahaan asing, ada persyaratan-persyaratan. Ya duduk sama-sama biar bisa diputuskan sama-sama agar cepat,” jelasnya.
Arifin juga meminta kepada INCO untuk memberikan diskon harga saham yang ditawarkannya lebih rendah dari harga yang terdaftar di pasar.
“Yang jelas Vale akan menawarkan (saham) yang kompetitif sebanyak 14 persen dari sahamnya dia, ya ada diskon lah kita minta istilahnya gitu,” jelasnya. (Louis/Rd)