Kembalikan Produksi Blok Cepu Jadi Nomor Satu, EMCL Garap Tujuh Sumur Banyu Urip Bersama PT PDSI

by admin
2 minutes read

Jakarta, BN Nasional – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) kembali menggarap tujuh sumur di lapangan Banyu Urip untuk dapat mengembalikan produksi Blok Cepu menjadi nomor satu di Indonesia.

EMCL melakukan Driling Campaign bersama PT Pertamina Driling Services Indonesia (PDSI) dalam kontrak kerja sama yang sudah dipesan sejak tahun 2020 dengan model rig yang sama pada kontrak sebelumnya tahun 2013-2015 lalu.

President EMCL Carole J. Gall mengatakan, sebelumnya Driling Campaign bersama PDSI telah menghasilkan sebanyak 600 juta bareal minyak hingga saat ini yang melampaui target 450 juta barel.

“Kami nantikan kesuksesan yang berkelanjuta dengan kampanye yang akan datang dan berharap untuk berkontribusi lebih aktif lagi pada target produksi nasional, bagi Indonesia adalah cadangan dan bagi Indonesia adalah kekayaan,” kata Carole saat acara penandatangan kontrak PDSI dan EMCL di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Program Banyu Urip Infill Clastic tidak hanya sebagai bukti komitmen EMCL untuk Indonesia, tapi juga merupakan bukti kolaborasi yang kuat dan kemitraan strategis antar semua pihak yang terlibat.

“Saya ingin ucapkan terimakasih kepada Pak Tjip (Kepala SKK Migas) dan selutuh tim atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan dalam proyek ini, dukungan ini sangat penting,” kata Carol.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berharap performa saat eksekusi Banyu Urip Infill Clastic dapat optimal, dan merupakan pekerjaan yang strategis unutk menahan decline rate produksi di Banyu Urip.

“Kita ketahui bersama bahwa lapangan Banyu Urip merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional saat ini. Eksekusi program pengerboran ini diharapkan dapat dilakukan secara tepat waktu dan efisien, karena dinamika dari Banyu Urip sangat mempengaruhi produksi nasional,” kata Dwi.

Saat ini Blok Cepu memproduksi 157 ribu barel per hari, kata Dwi dengan potensi infill clastic ini akan ada kenaikan sekitar 18 ribu bareal dan mengembalikan posisi Blok Cepu menjadi nomor satu di Indonesia setelah disalip Blok Rokan.

“Potensi lime sumur infill dan dua sumur clastic sendiri mudah-mudahan cadangan dan reservoarnya mendukung untuk dapat lebih besar,” kata Dwi.

Direktur Utama Pertamina Drilling Rio Dasmanto mengatakan, kontrak tujuh sumur yang dimulai pada 1 Maret 2024 antara PDSI dengan EMCL ini berjalan selama satu setengah tahun, masing-masing sumur akan dilakukan pengeboran kurang lebih dua bulan.

“Rencana 1 Maret mulai 2024 kita tajak, setelah sumur pertama pindah ke sumur kedua sampai sumur ketujuh selama satu setengah tahun. Rata-rata satu sumur dengan perpindahan itu 2 bulan lah,” kata Rio.

Dari kontrak ini, nilai yang digelontorkan EMCL untuk menggarap tujuh sumur ini sebanyak $32 juta USD dan merupakan harga yang bagus untuk PDSI.

“$32 juta USD untuk 7 sumur ini, harga yang bagus,” katanya. (Louis/Rd)

related posts

Leave a Comment