Perusahaan AS dan Rusia Kembangkan PLTN di Indonesia

by admin
2 minutes read

JAKARTA, BN NASIONAL

SELAIN PT ThorCon Power Indonesia yang berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia, dua perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan Rusia juga sedang mengembangkan PLTN di tanah air.

Di rektur Jenderal (Di rjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, mengungkapkan bahwa perusahaan AS, NuScale, telah menyatakan niatnya untuk membangun PLTN di Indonesia.

“Saati ini, selain ThorCon, ada NuScale yang sudah menandatangani kerja sama studi dengan Indonesia Power. NuScale berasal dari Amerika Serikat,” ujar Yudo di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Selain itu, perusahaan asal Rusia, Rosatom, juga berencana mengembangkan PLTN di Indonesia dan telah berdiskusi dengan Kementerian ESDM.

“Kedua, kami juga menerima tawaran dari Rosatom, perusahaan asal Rusia, beberapa minggu yang lalu saat IAEA General Conference di Wina. Mereka telah berkomunikasi dengan kami selama bertahun-tahun,” tambahnya.

NuScale tengah mengembangkan pembangkit nuklir skala kecil, yang di kenal sebagai small modular reactor (SMR), yang di anggap lebih aman dan canggih.

SMR di anggap sesuai dengan karakteristik Indonesia yang memiliki banyak pulau-pulau kecil.

Rosatom, di sisi lain, lebih berfokus pada pengembangan PLTN skala besar.

Saat ini, Rosatom sedang membangun PLTN di Bangladesh dan pembangkit skala kecil yang di gunakan untuk kapal pemecah es.

“Rosatom memiliki rentang kapasitas yang lebih besar. Mereka tengah membangun PLTN besar di Bangladesh, sebagai contoh. Mereka juga memiliki PLTN SMR yang sudah beroperasi dan di gunakan untuk kapal pemecah es di utara,” jelas Yudo.

Yudo menekankan bahwa pengembangan pembangkit nuklir harus di lakukan dengan sangat hati-hati.

Dalam upaya untuk mengembangkan pembangkit listrik baru yang berkelanjutan, di butuhkan pembangkit yang dapat mendukung beban listrik dasar (baseload).

“Kami berharap dapat menggunakan nuklir sebagai salah satu sumber energi baseload, selain hidro atau geothermal. Kami sedang menjajaki kerja sama dengan NuScale, yang bersedia mengoperasikan PLTN SMR pada tahun 2032 melalui kerja sama Amerika-Indonesia,” tambahnya.

NuScale adalah satu-satunya perusahaan asal AS yang telah mendapatkan sertifikasi untuk PLTN SMR. Pembangunan sudah di mulai di Rumania dan Amerika.(*)

related posts

Leave a Comment